Pelatih Master Kick Terima Piagam Penghargaan MURTI
Surabaya - Muhammad Khirom, pelatih senior Master Kick Taekwondo Klub
Surabaya mendapat Piagam Penghargaan dari Museum Rekor Dunia Taekwondo
Indonesia (MURTI) pada awal bulan Februari 2017 di Jakarta. Piagam Penghargaan MURTI tersebut diterima, dikarenakan
saat bertugas sebagai Pasukan Garuda Indonesia di Republic Central Africa, 2014-2015
lalu, Muhammad Khirom secara konsisten berhasil menggunakan olah raga seni bela diri Taekwondo
sebagai salah satu alat untuk melakukan pendekatan kepada penduduk disana.
Republic Central Africa pada saat itu dilanda kerusuhan antar penduduknya,
karena dipicu persoalan perbedaan agama. Konflik tersebut meluas hampir
disetiap wilayah bagian negara.
"Waktu itu terlintas dipikiran saya untuk menggunakan seni bela
diri taekwondo sebagai salah satu alat untuk melakukan pendekatan pada penduduk disana," kenang Khirom, nama panggilan mantan pelatih Taekwondo Jawa Timur ini,
Minggu, 5/3/2017.
“Awal sebelum saya melatih,
saya menunjukan beberapa foto latihan dan pertandingan Taekwondo. Ternyata sebagian
besar mereka menyukai kegiatan beladiri. Sebagian besar dari mereka adalah
anak-anak,” tambah Khirom, di Dojang Master Kick Taekwondo Klub Surabaya.
Berangkat dari ketertarikan mereka inilah, terangnya, dirinya
semakin terpacu untuk mengajarkan Taekwondo di tempatnya bertugas. Meskipun perlengkapan
sangat terbatas, baginya hal tersebut bukanlah kendala yang berarti. "Yang
penting mereka berminat untuk belajar, peralatan bisa menggunakan seadanya,
" cerita Khirom.
Salah satu diantaranya dengan menggunakan sandal jepit dan botol
air mineral sebagai ganti target tendangan (kick). Bahkan rompi anti peluru
juga dimanfaatkan sebagai peredam tendangan.
"Saking semangatnya, bahkan saat hujan lebat pun
mereka tetap ngotot untuk berlatih," kisah pria yang bertugas di Batalyon
Zeni 1 Marinir Kompi Zipur B, Karang Pilang.
Menurut Khirom, muridnya mayoritas tidak bersekolah,
sehingga mempunyai waktu yang cukup untuk belajar taekwondo. Dalam waktu relatif
singkat, +/- 2 bulan, lima gerakan taekwondo bisa mereka kuasai dengan baik,
yaitu Dulyo Chagi, Deo Chiki, Up Chagi, Yuap Chagi, dan Dwi Chagi.
“Karena intensitas pertemuan dengan mereka cukup
tinggi, melalui latihan taekwondo, hubungan kami semakin dekat. Sehingga saya
bisa memanfaatkan kedekatan itu untuk memberikan pemahaman kepada mereka tentang
pentingnya tenggang rasa meskipun ada perbedaan agama, dan alhamdulillah mereka
bisa mengerti,” jelas Khirom.
Karena kedekatannya itulah, Pasukan Garuda dapat dengan mudah melewati barikade-barikade jalan yang telah dibuat oleh penduduk setempat. " Waktu itu saya teriak, Indonesia...!!! Seketika itu juga penduduk setempat menyambutnya dengan teriakan Bang Khirom...!!!. Lalu mereka segera membukakan barikade jalan tersebut, " cerita Khirom terharu.
Ada kisah unik lainnya, yakni saat ada salah satu penduduk setempat yang baru melahirkan, bayinya diberi nama KHIROM. "Dan kawan-kawan semuanya tertawa, saat bayi tersebut ditunjukkan oleh orang tuanya ke Kamp Pasukan Garuda Indonesia disana," cerita Khirom sambil tertawa.
Brigjen Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB yang sempat melihat rekaman-rekaman video kejadian tersebut, sangat mengapresiasi peristiwa tersebut sebagai salah satu bagian dari keberhasilan tugas yang telah dilaksanakan oleh Tim Pasukan Garuda Indonesia dalam menjalankan misi pemeliharaan perdamaian PBB di Republic Central Africa. (*mkick)
Karena kedekatannya itulah, Pasukan Garuda dapat dengan mudah melewati barikade-barikade jalan yang telah dibuat oleh penduduk setempat. " Waktu itu saya teriak, Indonesia...!!! Seketika itu juga penduduk setempat menyambutnya dengan teriakan Bang Khirom...!!!. Lalu mereka segera membukakan barikade jalan tersebut, " cerita Khirom terharu.
Ada kisah unik lainnya, yakni saat ada salah satu penduduk setempat yang baru melahirkan, bayinya diberi nama KHIROM. "Dan kawan-kawan semuanya tertawa, saat bayi tersebut ditunjukkan oleh orang tuanya ke Kamp Pasukan Garuda Indonesia disana," cerita Khirom sambil tertawa.
Brigjen Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB yang sempat melihat rekaman-rekaman video kejadian tersebut, sangat mengapresiasi peristiwa tersebut sebagai salah satu bagian dari keberhasilan tugas yang telah dilaksanakan oleh Tim Pasukan Garuda Indonesia dalam menjalankan misi pemeliharaan perdamaian PBB di Republic Central Africa. (*mkick)
Bravo...bravo...master kick memiliki pelatih hebat, kesempatan buat putra-putri kita utk belajar banyak tdk hanya sbg atlit tp pemahaman seni beladiri tae kwon do lbh dalam lg...heubat euy!!!
BalasHapusSabeum Khirom memang layak dapat bintang. Master kick memang oke..!!!
BalasHapus