Selasa, 28 Maret 2017

Berita Foto Kejurprov Jatim 2017 Blitar



Rombongan Tim Master Kick Perjalanan BGJ - Blitar

Para Ortu pun ikut Sibuk Siapkan Putra-Putrinya Jelang Pertandingan


Persiapan Tanding saat di Penginapan dan GOR Soekarno Hatta


Master Kick Ikuti Acara Pembukaan Kejurprov di GOR Soekarno Hatta


Lapangan Pertandingan, Saat Menang Tak Lupa Sujud Syukur


Persiapan Tunggu Panggilan untuk Tanding

Master Kick Rebut 24 Emas, 18 Perak, dan 3 Perungu 

pada Kejurprov Taekwondo Jatim 2017 Blitar



Blitar - Master Kick Taekwondo Klub Surabaya berhasil rebut 24 medali emas, 18 medali perak, dan 3 medali perungu pada Kejurprov Taekwondo Jatim 2017 di Blitar. Total jumlah atlit Master Kick yang diturunkan ada 47 atlit. Kejurprov Taekwondo Jatim di Blitar ini diikuti sekitar 1500 atlit dari berbagai daerah di Jawa Timur. Kejurprov dilaksanakan selama 3 hari, dari mulai 24/3 hingga 26/3 lalu, di GOR Soekarno Hatta Kota Blitar.

Muhammad Khirom pelatih senior Master Kick cukup bangga dengan capaian prestasi yang diraih oleh para atlitnya. Namun yang lebih membanggakan bagi dirinya, adalah mampu memotivasi para atlitnya untuk berani tampil di even Kejurprov Jatim ini. "Di even ini kan para atlit master kick berhadapan dengan atlit dari berbagai daerah lainnya, sehingga kesiapan mental atlit menjadi kunci yang utama. Terlebih kali ini atlit master kick banyak menurunkan atlitnya di klas pemula. Saya cukup bangga dengan penampilan anak-anak didik kami di Kejurprov Jatim ini," ungkap Sabeum Khirom, nama panggilannya di dojang.

Sementara itu Yulian Musnandar sebagai pelatih di Master Kick selain Muhammad Khirom  merasa sangat bersyukur, bahwa penampilan anak-anak didiknya pada Kejurprov Jatim ini bisa menampilkan kemampuan terbaiknya. "Mereka sudah menunjukkan kemampuan terbaiknya dan alhamdulillah capaian prestasi para atlit master kick cukup membanggakan kita semua. Kalau toh ada yang belum mendapatkan medali, masih banyak waktu untuk kembali mengukir prestasi," terang Sabeum Yulian, panggilan akrabnya.

Tak lupa, Yulian juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada seluruh orang tua atlit Master Kick yang telah memberikan dukungan penuh pada even Kejurprov Taekwondo Jatim 2017 di Blitar ini. "Tanpa dukungan dari para orang tua atlit sulit rasanya bagi kami untuk bisa tampil dengan maksimal. Untuk itu saya ucapkan banyak terima kasih atas kekompakan dan dukungan ortu," katanya

Selain itu Yulian juga menambahkan dalam waktu dekat ini, para atlit Master Kick akan segera menyiapkan diri untuk berlaga kembali menghadapi Kejuaraan Taekwondo Piala Walikota Surabaya, bulan Mei 2017 mendatang. "Kami terus melakukan evaluasi, berbenah dan juga selalu berusaha untuk memberikan penampilan terbaik yang kami punya. Mudah-mudahan pada Kejurkot Taekwondo Piala Walikota Surabaya yang akan datang para atlit Master Kick mampu tampil menjadi yang terbaik," harapnya,

Andreas, salah satu orang tua atlit turut menyampaikan kebanggaannya atas prestasi yang telah diraih putra-putrinya pada even Kejurpov Jatim 2017 di Blitar ini. "Saya sangat bersyukur, berkat bimbingan kedua pelatih, dan kekompakan para ortu yang lain even kejurprov yang diikuti putra-putri kami bisa berjalan dengan lancar, tertib, aman, tanpa ada satu halangan apapun. Dan putra-putri kami selain mampu tampil sebagai juara juga telah mampu menunjukkan prestasi terbaiknya pada even kejurprov ini," terang Andreas. (*mkick)

Rabu, 15 Maret 2017

Persiapan Kejurprov Jatim 2017 di Blitar

" Rembug Paseduluran (Ortu Atlit) "


Saat Dojang masih di Lantai 1
Surabaya - Semakin mendekati waktu pelaksanaan even Kejuaraan Taekwondo Jatim 2017, 24-26 Februari 2017, di Kota Blitar. Para orang tua atlit pun ikut sibuk menyiapkan berbagai hal, mulai dari teknis kesiapan pemberangkatan atlit, hari H saat pertandingan, hingga teknis kepulangan nantinya.

Berbagai ide dan pendapat banyak disampaikan para orang tua, karena berkeinginan agar putra-putrinya bisa tampil prima saat hari H kejuaraan. Namun yang patut dibanggakan nilai-nilai kebersamaan tetap menjadi prioritas utama didalam bahasan.

Stiker Rombongan Mobil
"Silang pendapat merupakan hal biasa dalam bermusyawarah. Hal tersebut justru bisa menjadi bumbu penyedap yang semakin memperat kebersamaan sebagai keluarga besar Master Kick Taekwondo Klub Surabaya," kata Agus, yang akrab dipanggil pak lurah oleh para orang tua atlit yang lain. (12/3/2017)

Mengenai jadwal keberangkatan atlit, disampaikannya, akan diberangkatkan pada hari Jumát (24/3), antara pukul 05.00-06.00 WIB, pagi hari, dari BGJ. Teknisnya rombongan mobil ortu dan mini bus atlit akan berjalan beriringan menuju lokasi pertandingan di Blitar.

"Setiap mobil ortu maupun mini bus akan kami tempeli stiker sebagai tanda pengenal rombongan. Pada pagi hari, tepatnya pukul 06.00 WIB kami akan berangkat, sesuai kesepakatan kami tidak akan mentolerir jika ada yang terlambat," tegas Agus didampingi ortu atlit yang lain. (*mkick) 

Selasa, 14 Maret 2017

Berita Foto Latihan 
Jelang Kejurprov Jatim 2017 Blitar


Latihan Indoor di Dojang


Latihan Outdoor di Lapangan Koni Jatim



Minggu, 05 Maret 2017

Pelatih Master Kick Terima Piagam Penghargaan MURTI


Surabaya - Muhammad Khirom, pelatih senior Master Kick Taekwondo Klub Surabaya mendapat Piagam Penghargaan dari Museum Rekor Dunia Taekwondo Indonesia (MURTI) pada awal bulan Februari 2017 di Jakarta.  Piagam Penghargaan MURTI tersebut diterima, dikarenakan saat bertugas sebagai Pasukan Garuda Indonesia di Republic Central Africa, 2014-2015 lalu, Muhammad Khirom secara konsisten berhasil menggunakan olah raga seni bela diri Taekwondo sebagai salah satu alat untuk melakukan pendekatan kepada penduduk disana.

Republic Central Africa pada saat itu dilanda kerusuhan antar penduduknya, karena dipicu persoalan perbedaan agama. Konflik tersebut meluas hampir disetiap wilayah bagian negara.

"Waktu itu terlintas dipikiran saya untuk menggunakan seni bela diri taekwondo sebagai salah satu alat untuk  melakukan pendekatan pada penduduk disana," kenang Khirom, nama panggilan mantan pelatih Taekwondo Jawa Timur ini, Minggu, 5/3/2017.

“Awal sebelum saya melatih, saya menunjukan beberapa foto latihan dan pertandingan Taekwondo. Ternyata sebagian besar mereka menyukai kegiatan beladiri. Sebagian besar dari mereka adalah anak-anak,” tambah Khirom, di Dojang Master Kick Taekwondo Klub Surabaya.

Berangkat dari ketertarikan mereka inilah, terangnya, dirinya semakin terpacu untuk mengajarkan Taekwondo di tempatnya bertugas. Meskipun perlengkapan sangat terbatas, baginya hal tersebut bukanlah kendala yang berarti. "Yang penting mereka berminat untuk belajar, peralatan bisa menggunakan seadanya, " cerita Khirom.  

Salah satu diantaranya dengan menggunakan sandal jepit dan botol air mineral sebagai ganti target tendangan (kick). Bahkan rompi anti peluru juga dimanfaatkan sebagai peredam tendangan.

"Saking semangatnya, bahkan saat hujan lebat pun mereka tetap ngotot untuk berlatih," kisah pria yang bertugas di Batalyon Zeni 1 Marinir Kompi Zipur B, Karang Pilang.

Menurut Khirom, muridnya mayoritas tidak bersekolah, sehingga mempunyai waktu yang cukup untuk belajar taekwondo. Dalam waktu relatif singkat, +/- 2 bulan, lima gerakan taekwondo bisa mereka kuasai dengan baik, yaitu Dulyo Chagi, Deo Chiki, Up Chagi, Yuap Chagi, dan Dwi Chagi.

“Karena intensitas pertemuan dengan mereka cukup tinggi, melalui latihan taekwondo, hubungan kami semakin dekat. Sehingga saya bisa memanfaatkan kedekatan itu untuk memberikan pemahaman kepada mereka tentang pentingnya tenggang rasa meskipun ada perbedaan agama, dan alhamdulillah mereka bisa mengerti,” jelas Khirom.

Karena kedekatannya itulah, Pasukan Garuda dapat dengan mudah melewati barikade-barikade jalan yang telah dibuat oleh penduduk setempat. " Waktu itu saya teriak, Indonesia...!!! Seketika itu juga penduduk setempat menyambutnya dengan teriakan Bang Khirom...!!!. Lalu mereka segera membukakan barikade jalan tersebut, " cerita Khirom terharu.

Ada kisah unik lainnya, yakni saat ada salah satu penduduk setempat yang baru melahirkan,  bayinya diberi nama KHIROM. "Dan kawan-kawan semuanya tertawa, saat bayi tersebut ditunjukkan oleh orang tuanya ke Kamp Pasukan Garuda Indonesia disana," cerita Khirom sambil tertawa. 

Brigjen Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB yang sempat melihat rekaman-rekaman video kejadian tersebut, sangat mengapresiasi peristiwa tersebut sebagai salah satu bagian dari keberhasilan tugas yang telah dilaksanakan oleh Tim Pasukan Garuda Indonesia dalam menjalankan misi pemeliharaan perdamaian PBB di Republic Central Africa. (*mkick)

Sabtu, 04 Maret 2017

Persiapan Kejurprov Jatim 2017 Blitar

Latihan Outdoor di Lapangan Koni Jatim


Surabaya - Menghadapi even Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Taekwondo Jatim di Blitar yang rencananya akan diadakan pada tanggal 24 hingga 26 Maret 2017 mendatang, tim Master Kick Taekwondo Klub Surabaya akan menurunkan sejumlah atlitnya. Kejurprov yang akan diadakan di GOR Soekarno Hatta Blitar tersebut akan diikuti atlit dari berbagai klub daerah se Jatim. 

Menghadapi Kejurprov Jatim tersebut, Master Kick Taekwondo Klub Surabaya sejak pertengahan bulan Februari lalu telah melakukan berbagai langkah persiapan. Yakni, mulai dari penyiapan atlit hingga penyiapan akomodasi penunjang kejuaraan.

Untuk penyiapan atlit selain latihan in door di dojang, juga diadakan latihan secara out door di lapangan Koni Jatim, Jl. Kertajaya Surabaya. Sabeum Khirom dan sabeum Yulian sebagai pelatih berharap dengan peningkatan intensitas latihan, nantinya para atlit Master Kick diharapkan mampu mempersembahkan penampilan terbaiknya pada even Kejurprov Jatim yang akan mereka ikuti.  

Sedangkan jumlah atlit tim Master Kick Taekwondo Klub Surabaya yang akan ikut dalam Kejurprov Jatim ada sebanyak 48 atlit  yang turun diberbagai klas, yakni dari mulai klas pemula hingga klas yunior. Kesemua atlit akan turun di kategori kyorugi.

Rifan sebagai salah satu orang tua atlit menyampaikan, bahwa even-even kejuaraan seperti Kejurprov Jatim ini sangat baik untuk menambah jam terbang atlit. "Sebagai orang tua, kami semua berusaha untuk memberikan dukungan yang terbaik pada anak-anak kami. Kalau mereka berprestasi, sebagai orang tua kami juga akan turut merasa bangga, " ujarnya. (*mkick)